Umroh Mandiri a.ka Backpacker

Umroh Mandiri a.ka Backpacker

Ternyata cerita tentang umroh backpacker saya tahun 2014 belum tersimpan di blog ini, jadi saya copas dari FB Notes aja lah biar gampang.


 

Mengejar Haji dan Umroh ternyata harus benar-benar di usahakan, bukan sekedar pengen dan mau aja.

Bagi saya harus dibuat sakaw seperti saya sakaw mengejar Paris, Stockholm, Capetown dan London dari bisnis saya.

 

Dulu saya berpikir kalau saya punya uang pasti lah saya akan segera ber-Umroh dan Haji, tapi ternyata tidak juga saudara-saudara. Ada saja yang saya lebih dahulukan dibanding Haji dan Umroh ini.

 

Saya benar-benar niat mengejar Umroh ini setelah melihat salah seorang teman saya Yaya, yang kalau bercerita tentang umrohnya selalu berbinar-binar dan mau lagi kembali untuk berumroh.

Yaya aja mau umroh terus, masa sih saya gak niat banget ngejar umroh.

Walhasil sejak Agustus 2013 saya berazzam harus umroh di 2014 dan saat itu mulailah saya berburu informasi tentang umroh.

Hingga suatu hari saya membaca artikel tentang Umroh Backpacker.

 

Wah … apa-apaan nich umroh kok backpacker-an, tapi sepertinya menarik.

 

Saya pun mulai googling tentang umroh backpacker dan menemukan beberapa FB grup tentang umroh backpacker yaitu :

1. Umroh backpacker : https://www.facebook.com/umrohbackpacker40?fref=ts

2. Ayo ke Mekah (dari umroh backpacker hingga haji plus) : https://www.facebook.com/groups/228494437320104/?fref=ts

3. Pemburu tiket umroh : https://www.facebook.com/groups/pemburutiketumroh/?fref=ts

4. http://www.menarawisata.com

 

Saya paling tertarik tulisan di www.menarawisata.com karena penjelasannya gamblang sehingga saya memutuskan menelpon menara wisata.

Oleh mbak azizah saya diberikan no telpon Sari Aulia Santri yang katanya sudah membuat grup untuk umroh backpacker.

Gayung bersambut, setelah sempet sms-an dengan sari, saya pun langsung membeli tiket pesawat sama dengan tanggal keberangkatan grup umroh sari.

 

Adapun komponen yang harus disiapkan untuk Umroh Backpacker / Mandiri ini adalah sbb :

1. Tiket Pesawat

Tiket pesawat harus di beli sendiri dan harus di sepakati bersama dengan grup mau pergi dan pulang tanggal berapa.

Kebetulan grup nya sari membeli tiket pergi tanggal 2 maret dan pulang tanggal 11 maret.

Tiket pesawat bisa di beli langsung di web online maskapai masing-masing

http://www.airasia.com

http://www.etihad.com

atau ke http://nusatrip.com

enaknya membeli tiket via nusatrip pembayaran bisa via atm bca/mandiri dan ada pilihan beberapa maskapai penerbangan mulai dari termurah hingga termahal.

Sari dan teman-teman membeli tiket Airasia PP jkt-jeddah-jkt  Rp. 6.000.000

Desia via Emirates PP jkt-jeddah-jkt = $682/orang atau sekitar 8,2jt/orang PP

sedangkan saya dan suami, pergi Airasia 6jt-an dan pulang via etihad 5jt-an.

Lebih mahal memang tapi jka di hitung jauh lebih murah di banding saya ikut travel dan saya memang benar-benar berniat ber-umroh mandiri ini.

 

2. L/A = Landing Arrangement

Karena grup kami 21 orang maka kami cuma dikenakan bianya L/A $460 sajah

L/A kami percayakan menara misata untuk mengurusnya.

L/A itu meliputi :

a. Visa  : $100

b. Fee Menarawisata : $95

c. Fee Muasasah arab : $90

d. Transport, Hotel, Mutawif, dll : $205

– Transport meliputi transport dari bandara – hotel madinah – hotel mekkah – ziarah – bandara

– Hotel yang kami pilih kebetulan bintang 3, di madinah +/- 200m dari masjid nabawi, sedangkan di mekkah di Nawrat Al-aseel +/- 2km dari masjidil haram (http://www.agoda.com/nawarat-al-aseel-hotel/hotel/mecca-makkah-sa.html).

Dari depan hotel sudah ada bus gratis yang mengantar jemput kami ke masjidil haram selama 24jam, jadi santai saja mau ke masjid kapan aja gak masalah.

– Mutawif : stay di kami 24 jam, kebetulan mutawif adalah orang indonesia yang tinggal di saudi

 

3. Biaya makan selama umroh

Biaya makan sehari-hari ditanggung sendiri

Kisaran sekali makan 8 – 25 Riyal.

1 Porsi makanan di saudi cukup untuk ber-2 atau ber-3 loh, karena porsinya yang besar.

Jadi selama ini saya kalau makan sekitar 23 Riyal berdua dg pak Sony 🙂

Sedangkan teman-teman yang lain lebih banyak masak di pantry hotel, karena ada yg bawa rendang, kering kentang, membeli sayur atau telur di toko dekat hotel.

 

Saya kira di awal umroh backpacker itu bener-benar backpackeran. Ngurus visa sendiri, geret-geret koper kesana kemarin, cari hotel sendiri, nego apa-apa sendiri, ternyata nggak kok.

Umroh backpacker / mandiri seperti kita ikut travel biasa cuma kita memangkas biaya lain-lain. Jadi kita benar-benar ambil sesuai kebutuhan kita.

Dan mentang2 backpackeran harus tinggal di hotel murah, di hotel bintang 3 ? ya gak juga lah

Kita bisa pilih hotel bintang 5 yang deket2 dengan masjid nabawi dan masjidil haram, disesuaikan saja dengan keuangan dan dengan grup masing-masing.

Gak lucu kan teman-teman kita di hotel A, kita sendiri di hotel B.

Jadi penting di awal mencari kesamaan visi dan misi dengan teman2 satu grup, atau mencari teman-teman yang memiliki kesamaan keinginan dengan kita.

 

Berapa total pengeluaran Umroh Backpaker ?

Biaya yang dikeluarkan oleh Sari dkk kira2 : 6jt + $460 / orang

Desia dkk : 6,8jt + $460 / orang

Saya + suami : 12jt + $460 / orang

untuk umroh mandiri dari tgl 2 maret – 12 maret 2014

 

Umroh mandiri tidak mengurangi kekhusyukan kita dalam berumroh. Malah membuat saya lebih tau flow mengurus umroh dan komponen yang harus di keluarkan.

Siapa tau suatu saat nanti saya punya travel haji dan umroh sendiri. Tolong di Amin kan ya teman-teman ?.

 

Yuk …. mulai dari sekarang berani kan diri untuk mentarget diri berumroh

Tiap tahun ?

Tiap 2 tahun ?

Kenapa tidak

 

Note :

– Untuk mengurus L/A bisa di di travel mana aja, gak harus di menara wisata

– Ada banyak travel lain yang bisa membantu menyelenggarakan umroh mandiri. Silahkan cari sendiri 🙂

 

contoh1 contoh2 contoh3 contoh4 contoh5

Pic : By Mbak Desia

Read More